tag:blogger.com,1999:blog-91226590562316325492024-03-08T00:28:35.641-08:00Chandra Muda Music • Bandar LampungOrgan Tunggal Plus | Dangdut Nostalgia | non-Remix | Pop Melayu | Pop Islam | Pop Indonesia | Tembang Kenangan | Pop Barat | Top 40 | Oldies 60's 70's 80's 90'sChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-69071325390511922002010-10-20T02:23:00.000-07:002010-10-20T02:23:45.604-07:00Tembang Kenangan Nostalgia Pop Indonesia Pop Barat Dangdut - Organ Tunggal non-RemixTembang Kenangan Nostalgia Pop Indonesia Pop Barat Dangdut - Organ Tunggal non-Remix <br />
<br />
Acara Pernikahan, Wisuda, Ulang Tahun, Peresmian lebih berkesan dengan Chandra Muda Music - KAMI SIAP MENGHIBUR ANDA - Organ Tunggal Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Religi Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's<br />
Chandra Muda Music ¤ Bandar LampungChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-2606386518475581622010-10-19T23:42:00.000-07:002010-10-19T23:42:11.960-07:00Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop IslamPop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Islam <br />
Organ Tunggal Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Islam Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's<br />
Chandra Muda MusicChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-33713402604149153332010-10-18T02:55:00.001-07:002010-10-18T02:59:02.773-07:00Nostalgia Pop Indonesia Pop Barat Dangdut - Organ Tunggal Non-Remix - Bandar LampungAcara Pernikahan, Wisuda, Ulang Tahun, Peresmian lebih berkesan dengan Chandra Muda Music - KAMI SIAP MENGHIBUR ANDA - Organ Tunggal Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Religi Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's<br />
Chandra Muda MusicChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-51277262041161086922010-10-17T01:46:00.001-07:002010-10-17T01:49:21.882-07:00Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Islam Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90'sOrgan Tunggal Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Islam Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's<br />
Chandra Muda Music<br />
<br />
Organ Tunggal Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Islam Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's<br />
Chandra Muda Music<br />
<br />
Organ Tunggal Dangdut Nostalgia non-Remix Pop Melayu Pop Islam Pop Indonesia Tembang Kenangan Pop Barat Top 40 Oldies 60's 70's 80's 90's<br />
Chandra Muda MusicChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-21195610425252636182010-10-16T22:44:00.000-07:002010-10-16T22:46:17.812-07:00Chandra Muda - Awal Berdiri<b><span style="color: #0b5394;">Chandra Muda</span></b> <span style="color: #444444;">pada awal terbentuknya adalah sebuah group Orkes Melayu, didirikan di Telukbetung pada sekitar tahun 1962 oleh Awab Hilabi (alm) dengan dukungan teman-teman, antara lain : Mihan Abdur Rasul - Telukbetung, Dadang Sadin (alm) – Telukbetung, M. Thamrin (alm) – Telukbetung, Anwar Ismail (alm) – Telukbetung, Umar Tamtam – Jakarta, Zet Sahab - Jakarta, </span><b style="color: #444444;">Elvy Sukaesih</b><span style="color: #444444;"> – Jakarta (saat ini Elvy Sukaesih dikenal sebagai penyanyi dangdut senior dan belum tertandingi dan tergantikan soal mutu suara emasnya meskipun sangat banyak ajang-ajang pencari bakat di bidang musik dangdut), serta masih banyak lagi yang ikut bergabung sebagai pemain orkes Chandra Muda. Formasi ini disebut sebagai angkatan pertama.</span><br />
<div style="color: #444444;">Menurut keterangan salah satu personil yakni Anwar Ismail (alm), nama Chandra Muda diambil saat kehamilan Elvy Sukaesih yang mengandung anak pertama (Fitria Elvy Sukaesih). Pada saat itu usia kehamilan sekitar tiga bulan (hamil muda). Chandra Muda mempunyai arti BULAN MUDA. Allahu a'lam.</div><div style="color: #444444;"><br />
</div><div style="color: #444444;">Pada tahun 1967, Bungsu (alm), bergabung menjadi anggota Orkes Chandra Muda dan merekrut Chator sebagai bassist sampai dengan tahun 1969. Formasi ini disebut dengan angkatan kedua. Selama periode ini kegiatan pentas orkes Chandra Muda saat manggung di Telukbetung-Tanjungkarang, beberapa kali di antaranya didukung dengan bergabungnya <b>Hadi</b> (Soneta Group) sebagai peniup suling dan <b>Rhoma Irama</b> (Soneta Group) sebagai vocalist di orkes Chandra Muda, di samping nama-nama lain seperti Efras, Djamhari Syahdi (alm), <b>Hasan Khan</b> (alm).</div><div style="color: #444444;"><br />
</div><div style="color: #444444;">Di tahun 1989 Chator dipercayai untuk memimpin Chandra Muda. Dengan formasi Mukmin Junaidi (alm) - keyboard I, Oktafrin - keyboard II, Budi Santoso (Gandol) (alm) - gitar, Riyanto (Bolot) - bass guitar, Edy Hodari - gendang, Gani - vocal, Ali - vocal, Nurdin - vocal, Ida - vocal, Lina Anwar - vocal.</div>Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-9599279491141956892010-10-16T22:32:00.000-07:002010-10-16T22:32:06.416-07:00Chandra Muda Music - Visi dan MisiBeberapa tahun terakhir hiburan musik lokal didominasi oleh musik jenis tertentu yang nyaris menenggelamkan musik jenis lainnya termasuk lagu-lagu nostalgia. Namun di sisi lain tidak sedikit pula masyarakat yang tetap menyukai jenis musik nostalgia atau tembang kenangan, baik itu musik dangdut maupun pop. Berbekal hal tersebut di tahun 2002 Chator membentuk <b>CHANDRA MUDA MUSIC</b> dalam bentuk <b>Organ Tunggal</b> (ditambah dengan guitar dan suling). Tujuan dibentuknya Chandra Muda Music adalah sebagai <b>JASA HIBURAN</b> bagi masyarakat sekaligus ditujukan untuk melestarikan musik <b>Dangdut Nostalgia</b> dan <b>Pop Indonesia Tembang Kenangan</b>.Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-21024843482547468362010-10-16T22:26:00.000-07:002010-10-16T22:28:06.055-07:00Chandra Muda Music - Personil<b>Chandra Muda Music Team</b><br />
<b>Chator</b> - Pimpinan<br />
<b>Ical</b> - Keyboard<br />
<b>Wawan</b> - Guitar<br />
<b>Opan</b> - Suling<br />
<b>Njen</b> - Vocal<br />
<b>Astuti </b>- Vocal<br />
<b>Tika Sardi</b> - Vocal<br />
<b>Rico</b> - sebagai MC<br />
Tehnisi Sound : <b>Sarbini</b> - <b>Adi Jhon</b> - <b>HS</b>Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-70260305218918252652010-10-16T22:23:00.000-07:002010-10-16T22:52:57.506-07:00Chandra Muda Music - AlamatJl. dr. Cipto Mangunkusumo Gang Sri Rejeki I RT 031 No. 63<br />
Kelurahan Kupang Teba - Kecamatan Telukbetung Utara<br />
Bandar Lampung 35212<br />
<br />
<b>Contact Person : Chator</b><br />
<b>HP 0721 7319660 - 0815 41273655</b><br />
e-Mail : ch4ndramuda@gmail.com<b> </b><br />
website : www.chandramuda.blogspot.comChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-21938132874835309532010-10-14T10:48:00.001-07:002010-10-16T22:20:00.967-07:00Order dan Syarat PemesananApabila Anda berkenan memakai jasa hiburan Organ Tunggal, Chandra Muda Music siap menghibur Anda untuk : acara perkawinan, ulang tahun, wisuda, peresmian dan lain-lain.<br />
Adapun persyaratan ordernya sebagai berikut :<br />
• Membayar uang jasa hiburan sebesar Rp.3.500.000,- (Tiga juta Lima ratus ribu) rupiah - bisa nego, (membayar DP 25 persen pada saat mengisi formulir)<br />
• Menyediakan aliran listrik PLN (bukan Gen-set)<br />
• Dapat Menjamin sepenuhnya keamanan dan kenyamanan bermain Chandra Muda Music serta menyediakan MC untuk acara DARI ANDA UNTUK ANDA<br />
• Pemesanan dilakukan selambat-lambatnya tujuh hari sebelum hari H<br />
• Jam main : 10.00 wib sd 16.00 wib.(maksimal) atau sesuai jadwal acara, misalkan awal acara jam 14.00 maka waktu selesai bisa disesuaikan.<br />
<br />
Semoga apa yang kami suguhkan dapat mengibur, khususnya para pecinta musik nostalgia, dalam rangka memberikan suatu alternative hiburan dengan tetap mengedepankan seni budaya.Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-6478325970977256872010-10-14T10:30:00.000-07:002010-10-16T22:50:04.981-07:00Koleksi Lagu TampilSebagai komitmen kami dalam menghibur masyarakat dengan spesialisasi Dangdut Nostalgia non-Remix, di bawah ini kami cantumkan nama lagu berikut penyanyi yang mempopulerkannya, di antaranya adalah :<br />
<br />
• Kesunyian Jiwa (Mashabi)<br />
• Perjuangan dan Doa (Rhoma Irama)<br />
• Datang Untuk Pergi (Elvy Sukaesih)<br />
• Bara Cinta (Rita Sugiarto)<br />
• Pasrah (Muchsin Al Atas)<br />
• Permohonan (Meggi Z)<br />
• Khana (Mansyur S)<br />
• Termiskin di dunia (Hamdan ATT)<br />
• Gembala Cinta (Ashraff)<br />
• Pengadilan Cinta (Imam S. Arifin)<br />
dan masih banyak lagi yang lainnya.<br />
<br />
Sedangkan untuk lagu Pop Indonesia Tembang Kenangan, kami cantumkan antara lain :<br />
• Widuri (Bob Tutupoli)<br />
• Sayang Bilang Sayang (Broery Pesolima)<br />
• Angin Malam (Mus Mulyadi)<br />
• Kerinduan (Pance F. Pondaag)<br />
• Terkenang Selalu (Victor Hutabarat)<br />
• Semalam di Cianjur (Alfian)<br />
• Jangan ditanya (Muchsin Al Atas)<br />
• Sepanjang Jalan Kenangan (Tetty Kadi)<br />
• Gubahanku (Dedi Damhudi)<br />
• Karena Ku Cinta Kau (BCL)<br />
• Pemilik Hati (Atinada)<br />
• Jika Cinta Dia (Geisha)<br />
• Tak Lekang oleh Waktu (Kerispatih)<br />
• Cinta Mati 3 (Mulan Jamilah)<br />
dan lain-lain yang sejenis.<br />
<br />
Pop Barat Top40 dan Oldies, antara lain :<br />
• I Can't Stop Loving You (Tom Jones)<br />
• To Love Somebody (The Bee Gees)<br />
• Release Me (Engelbert Humperdinck)<br />
• Candle in the Wind (Elton John)<br />
• It's Now or Never (Elvis Presley)<br />
• I love You (Celine Dion)<br />
• I Just Call to Say I Love You (Stevie Wonder)<br />
• Hey Jude (The Beatles)<br />
• Mr. Love (Connie Francis)<br />
• Send Me the Pillow (Johny Tillotson)<br />
• Hello (Beyonce)<br />
• Trouble is a Friend (Lenka)<br />
• You Make Me Feel (Adel)<br />
• Finally (Fergie)<br />
• Right Now (Akon)<br />
dan lain-lain yang sejenis.Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-87523216219342529142010-10-14T10:01:00.001-07:002010-10-16T22:40:44.858-07:00Peralatan Musik dan Sound SystemKeyboard <b style="color: #0b5394;">Yamaha PSR 3000</b> dan <b style="color: #0b5394;">Roland E 66</b>, Guitar <b style="color: #0b5394;">CORT Country-Region Korea</b>, Power dan Mixer <b style="color: #0b5394;">Peavey</b>, Equalizer <b style="color: #0b5394;">Yamaha</b>, Prosessor <b style="color: #0b5394;">Yamaha</b>, Kiub <b style="color: #0b5394;">Peavey KBA 300</b>, <b style="color: #0b5394;">Beta</b>, Mic <b style="color: #0b5394;">Shure Beta 58 Mex</b>, Multi Effect <b style="color: #0b5394;">Vocal Zoom</b>, Box Sound | Speaker 18inch, 15inch, 12inch dan lain-lain sesuai kebutuhan pentas<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">PEMAKAIAN MERK SOUND SYSTEM SEWAKTU-WAKTU DAPAT BERUBAH, NAMUN TETAP DENGAN KWALITAS YANG SETARA</span>.Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-61881568231649453642010-10-10T02:42:00.001-07:002010-10-13T23:07:30.469-07:00Dangdut pada AwalnyaMENONTON Dawai 2 Asmara, Anda pasti akan ketemu ungkapan “revolusi kedua” yang sedang digagas Rhoma Irama saat ini. Kedua? Dalam hitungan saya, setidaknya Rhoma sudah melakukan dua revolusi. Apa yang dilakukannya kini revolusi ketiga.<br />
Revolusi Pertama<br />
Untuk menjelaskan revolusi pertama Rhoma,<br />
saya harus menjelaskan sedikit soal sejarah<br />
musik yang kita kemudian kenal sebagai<br />
dangdut. Menurut catatan William H. Frederick,<br />
orang Amerika yang membuat riset tentang<br />
dangdut, istilah dangdut baru mulai muncul awal<br />
1970-an antara 1972-1973.<br />
Nama dangdut lahir berdasarkan onomatopoeia<br />
alias pembentukan kata berdasarkan bunyi dan<br />
istilah yang menunjukkan ejekan —istilah yang<br />
diambil begitu saja dari bunyi gendang. Dalam<br />
penelitiannya, Frederick merujuk kelahiran<br />
dangdut berakar pada musik tanjidor dan<br />
keroncong yang lahir di masa kolonial. Kemudian<br />
pada 1950-an populer jenis musik melayu yang<br />
disebut Melayu Deli lewat film-film musikal aktor<br />
Malaysia P. Ramlee yang menjadi inspirasi musisi<br />
Said Effendi lewat film Serodja (1959). Di masa ini<br />
lahir pula Ellya (kita mengenalnya sebagai Ellya<br />
Khadam) yang menyanyi lagu melayu sambil<br />
menambahi dengan unsur irama dan tekstur<br />
bebunyian yang baru (khususnya suara<br />
gendang, suling, dan sitar yang diambil dari<br />
musik Arab dan India). Lagu Ellya "Boneka dari<br />
India" (1956) sering disebut sebagai lagu dangdut<br />
pertama meski saat itu istilah dangdut belum<br />
digunakan. ("Boneka dari India" pernah disebut<br />
sebagai salah satu tonggak penting musik<br />
Indonesia karena menjadikan musik melayu<br />
diimbuhi musik perkusi persis India. Konon,<br />
Boneka dari India aslinya memang lagu India<br />
Sama Hai Bahar Ka yang dinyanyikan Lata<br />
Mangeshkar.)<br />
Kemudian pada akhir 1960-an, sejumlah musisi<br />
masa itu melakukan eksplorasi musik baru.<br />
Grup-grup band itu, catat Frederick, memadukan<br />
unsur-unsur tertentu dari tradisi keroncong dan<br />
Melayu Deli dalam karya-karyanya. Upaya itu<br />
menghasilkan musik kontemporer yang cukup<br />
apik dan penyanyi-penyanyi seperti Hetty Koes<br />
Endang, Titi Qadarsih, dan Emilia Contessa. Musik<br />
Melayu model ini mendapat sebutan “Melayu<br />
Mentengan” karena disukai kalangan menengah<br />
atas saja sanbil mengacu kawasan eluit Menteng<br />
di Jakarta Pusat.<br />
Pada<br />
masa itu pula, di sudut Jakarta yang lain, Tebet,<br />
Jakarta Selatan, muncul pemuda bernama asli<br />
Irama —nama yang lahir begitu saja dari ibunya<br />
karena saat melahirkan di Tasikmalaya, Jawa<br />
Barat tahun 1946 sang ibu baru pulang dari<br />
pertunjukkan musik di lapangan terbuka —yang<br />
baru saja meninggalkan musik rock dan jatuh<br />
cinta pada musik melayu. Pria itu akhirnya<br />
memilih nama Oma Irama —yang kemudian<br />
menambahi gelar Raden (karena memang ia<br />
keturunan bangsawan, ayahnya kapten angkatan<br />
darat Raden Burga Anggawirya) dan Haji setelah<br />
naik haji dan melengkapinya jadi Rhoma Irama.<br />
Pada 1971, Oma yang sudah menguasai musik<br />
melayu dan sebelumnya suka musik rock<br />
mendirikan Soneta Group. Di sini Oma<br />
melakukan revolusi pertamanya:<br />
menggabungkan unsur musik melayu (yang<br />
sudah dicampur antara Melayu Deli dan India)<br />
dengan musik rock. Orang kemudian menyebut<br />
musik itu sebagai dangdut.<br />
Di majalah Rolling Stone Indonesia (Desember<br />
2007), pengamat musik Denny Sakrie menulis,<br />
Oma melakukan “eksperimen menyelusupkan<br />
atmosfer hard-rock dan jelulur musik musik<br />
dangdutnya. ” Denny memberi contoh, “raungan<br />
gitar elektrik yang dimainkannya jelas mengacu<br />
pada musik rock, terutama pengaruh Ritchie<br />
Blackmore, gitaris Deep Purple. ”<br />
Selama 1971-1975, Oma mengepakkan sayap<br />
dangdut ke level berikut. Revolusinya sempat<br />
dicibir. Pihak musik dangdut tak menganggapnya<br />
musik melayu murni karena diselipi musik rock.<br />
Oleh kalangan musik rock, eksperimennya ditolak<br />
mentah-mentah. Ia dicerca, dihina, hingga konon<br />
setiap tampil dilempari batu oleh penggemar<br />
musik rock. Tapi Oma tak gentar. Ia kemudian<br />
malah jadi pemenang. Musisi rock Achmad Albar<br />
merilis album dangdut “Zakia” (1979).<br />
Revolusi Kedua<br />
Revolusi jilid dua Oma<br />
Irama terjadi usai ia<br />
membintangi film<br />
Penasaran (1976). Kala itu,<br />
Oma--yang sukses<br />
mengawinkan dangdut<br />
dan rock—naik haji. Di<br />
periode ini ia mengganti<br />
namanya jadi Rhoma<br />
Irama.<br />
Periode Oma sebagai<br />
Rhoma adalah periode<br />
ketertarikan sang biduan<br />
pada Islam. Ia sepertinya<br />
sadar musik (dan film)<br />
bisa jadi sarana dakwah efektif. Musik dangdut<br />
versinya bisa dipakainya melantunkan musik-<br />
musik bersyair islami. Lewat album dan film Gitar<br />
Tua (1977), Rhoma menyodorkan lagu Kiamat<br />
dan dari album dan film Raja Dangdut, Rhoma<br />
menyodorkan musik yang impresif berisi surat<br />
Al-Ikhlas dan syair yang kurang lebih adalah<br />
terjemahannya: Katakan Tuhan itu satu/ Tuhan<br />
tempat menyembah dan tempat meminta/<br />
Katakan Tuhan itu satu/ Tuhan tidak beranak dan<br />
tak diperanakkan/ Lailaha ilallah, tiada Tuhan<br />
selain Allah.<br />
Frederick menekankan, yang penting dicatat dari<br />
lagu itu, di samping temponya yang cepat dan<br />
kaya warna, lagu religi itu salah satu lagu favorit<br />
untuk berjoged. Ini tak pernah terjadi<br />
sebelumnya, lagu religi asyik dipakai berjoged.<br />
Hal ini juga menandai bahwa dakwah Rhoma<br />
bukanlah dakwah kaum salaf melainkan dakwah<br />
populer. Lagu “Haram” misalnya, sangat asyik<br />
untuk direnungkan juga berjoged: “Kenapa e<br />
kenapa minuman itu haram/ Karena e karena<br />
merusak pikiran. ”<br />
Selain aktif menulis lagu religi, tema-tema lagu<br />
Rhoma kemudian juga berisi sentilan kritik sosial.<br />
Lagu “Hak Asasi” misalnya, memiliki syair seperti<br />
ini: Walaupun harus nyawa sebagai taruhan/<br />
Banyak orang rela cuma karena rupiah.<br />
Di paruh kedua tahun 1970-an Rhoma adalah<br />
sang raja dangdut. Ia sadar akan status besarnya<br />
ini. Lewat pengaruhnya yang besar, Rhoma yang<br />
makin mempelajari Islam dan kemudian juga<br />
bergabung sebagai kader Partai Persatuan<br />
Pembangunan (PPP) —satu-satunya partai Islam<br />
di era Orde Baru—mantap memilih jalur dakwah<br />
lewat musik dangdut. Tidak hanya di musik, film-<br />
film Rhoma yang lahir sejak akhir 1970-an hingga<br />
yang sekarang selalu dipenuhi unsur dakwah.<br />
Film Nada & Dakwah (1991) adalah contoh jelas<br />
kolaborasi dakwah (menampilkan kyai Zainuddin<br />
MZ) dan nada (Rhoma).<br />
Revolusi Ketiga (?)<br />
Syahdan, musik dangdut kemudian melahirkan<br />
berbagai cabang dan bintang-bintang baru. Dari<br />
Pasuruan, Jawa Timur tersebutlah seorang<br />
penyanyi dangdut yang kerjanya menyanyi<br />
dangdut di pesta kawainan dari kampung ke<br />
kampung bernama panggung Inul Daratista.<br />
Inul tak sekedar menyanyi. Tapi juga meliukkan<br />
badan mengundang decak dan berahi penonton.<br />
Inul kemudian ngetop hingga ke Jakarta dan<br />
seluruh Indonesia. Sang raja dangdut —yang<br />
tentu bertugas sebagai pengawal moral musik<br />
yang ikut diciptakannya —gerah. Rhoma, sang<br />
raja itu, menyampaikan titahnya mengecam Inul.<br />
Inul yang kecil takluk dan mencium tangan sang<br />
raja. Tapi jika sang raja mengira kali ini sudah<br />
menang, salah besar. Publik kita yang terbiasa<br />
bersimpati pada yang lemah dan teraniaya<br />
memberi dukungan pada Inul. Lagipula, bahkan<br />
sang raja tak bisa membendung bahwa dangdut<br />
sudah berkembang sedemikian rupa dicampur<br />
tarian yang mengundang birahi. Goyang Inul<br />
bukan satu-satunya. Ada goyang patah-patah,<br />
goyang kayang, goyang gergaji, dan entah apa<br />
lagi. Dangdut gaya Rhoma dan penyanyi-<br />
penyanyi lain yang sopan tergusur.<br />
Cobaan pada dangdut gaya santun tak cukup<br />
sampai di situ. Kemudian, dari musik pop lahir<br />
band-band yang mampu melego album lebih<br />
dari sejuta kopi seperti Sheila on 7, Padi,<br />
Peterpan, hingga Samsons. Orang kemudian<br />
ramai-ramai bikin band.<br />
Kini adalah eranya musik pop, terutama musik-<br />
musik dari band pop. Televisi mengusir dangdut<br />
dan menggantinya dengan acara musik pop.<br />
Hingga kini Rhoma masih konsisten dengan<br />
langkahnya mencekal Inul dulu. Kepada Kompas<br />
(19/9/2010), Rhoma menuding salah satu<br />
penyebab menyurutnya dangdut karena<br />
maraknya erotisisme yang menyertai<br />
penampilan artis dangdut.<br />
Maka, kini Rhoma menggagas revolusi dangdut<br />
lagi. Revolusi yang disebutnya yang kedua —tapi<br />
sebetulnya ketiga jika mengacu pada dua revolusi<br />
di atas.<br />
Revolusi itu dijalankannya dengan sang putra,<br />
Rhido Roma. Menonton Dawai 2 Asmara kita<br />
akan mengerti bahwa di balik kemunculan Rhido<br />
dan Sonet 2 band adalah jawaban Rhoma untuk<br />
kemunduran musik dangdut saat ini.<br />
Jika pada 1970-an Rhoma mengawinkan musik<br />
melayu dengan rock, maka kali ini ia<br />
mengaawinkan dangdut dengan musik milik<br />
band-band musik pop. Rhido dan Sonet 2 band,<br />
kata Rhoma di film Dawai, pada hakikatnya<br />
adalah formasi band —ada vokalis, penabuh gitar,<br />
dan drum. Tapi yang membedakannya,<br />
musiknya dangdut. Lagu-lagu Rhoma didaur<br />
ulang dengan aransemen baru, diberi unsur<br />
musik pop kental seperti tabuhan drum dan<br />
bukan gendang atau suling.<br />
Rhido, sang pangeran dangdut, berhasil mencuri<br />
perhatian lewat single “Menunggumu” dua tahun<br />
lalu. Sukses itu berlanjut dengan rilis film Dawai 2<br />
Asmara kini. Memang, untuk film hasilnya belum<br />
kelihatan sukses. Dari 4 film yang rilis bersamaan<br />
di saat lebaran, Dawai ada di urutan ke-empat.<br />
Revolusi paling anyar dari Rhoma belum<br />
kelihatan hasilnya kini. Tapi kita lihat saja nanti.<br />
Siapa tahu sang pangeran memang jadi putra<br />
mahkota yang tepat untuk meneruskan tongkat<br />
estafet musik dangdut dari sang raja.<br />
Seperti kota Roma yang tidak dibangun dalam<br />
satu malam, revolusi dangdut ketiga pun takkan<br />
kelihatan hasilnya dalam sekali dobrak lewat<br />
single “Menunggumu” dan Dawai 2 Asmara.<br />
Yang diperlukan Rhoma dan Ridho adalah tetap<br />
konsisten dan berjuang terus. Rhoma sudah<br />
berhasil sebelumnya. Kali ini pun ia bisa berhasil<br />
lagi. Atau justru gagal?Chandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9122659056231632549.post-24469042021074312992010-10-06T03:34:00.001-07:002010-10-06T03:34:54.569-07:00Tuliskan SARAN dan KOMENTAR AndaChandra Muda Musichttp://www.blogger.com/profile/01893899984368054172noreply@blogger.com0